Sebagaimna
diberitakan pada Print Media edisi sebelumnya rencana penerapan kurikulum yang
dilakukan secara bertahap, mulai tahun ajaran 2013-2014, salah seorang Panja
(Panitia Kerja)Kurikulum DPR RI Ferdiansyah mengatakan pihaknya hingga hari ini
(25/2-13) masih menunggu karena belum menerima pemaparan lengkap dan detail
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait dengan rencana
implementasi kurikulum 2013 tahun ini.
Lebih lanjut
Ferdiansyah menjelaskan kepada media, empat hal pokok yang harus dipaparkan
Kemendikbud terkait implementasi kurukulum 2013", adalah :
Pertama,
penjelaskan secara tertulis dengan disertai dokumen lengkap tentang
pembengkakan jumlah dan perincian anggaran kurikulum dari awalnya Rp. 684,4
miliar menjadi Rp. 2,4 triliun.
Kedua,
menyerahkan dokumen lengkap kurikulum 2013 yang terdiri dari naskah akademik
penyempurnaan kurikulum, rasionalisasi kerangka dasar dan struktur standar
kompetensi, standar isi, standar proses, standar penilaian, pedoman
implementasi kurikulum, serta kompetensi inti dan kompetensi dasar SD, SMP, SMA
dan SMK.
Ketiga, panja
kurikulum menegaskan bahwa pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan harus
tercantum secara eksplisit didalam semua tingkatan pendidikan.
Keempat, panja
kurikulum meminta Kemendikbud mempertimbangkan isi Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2009 tentang Kebahasaan agar bahasa daerah bisa mendapatkan tempat dan
kedudukan dalam kurikulum baru.
"Empat data
itu yang kami minta. Paling lambat harus diserahkan akhir Februari 2013 agar
setelah tiga hari kerja kami terima, biar langsung dilakukan rapat dengan
pendapat lanjutan" katanya.
Musliar
menjelaskan alokasi anggaran untuk kurikulum sendiri hanya Rp. 700 miliar.
Namun, untuk anggaran rutin seperti anggaran guru dan pencetakan buku trurut
ditambahkan kedalam anggaran untuk kurikulum tersebut sehingga jumlahnya
menjadi sekitar Rp. 2,4 triliun.
sumber : Print Media
sumber : Print Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar